Konsumen XL diimbau pakai voucher elektronik JAKARTA (Bisnis): YLKI menyarankan pelanggan kartu prabayar PT Exelcomindo Pratama (XL) sementara menghindari pengisian ulang pulsa secara fisik, menyusul dicurinya voucher pulsa bernilai ratusan juta rupiah milik operator seluler tersebut. "Besar kemungkinan voucher curian tersebut bakal beredar di masyarakat. Agar konsumen tidak dirugikan, ada baiknya mereka melakukan pengisian pulsa secara elektronik dulu," ungkap Pengurus Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Daryatmo kepada Bisnis di Jakarta kemarin. Menurut dia, jika kartu tersebut telah terlanjur beredar di pasar maka besar kemungkinan akan dibeli oleh para pelanggannya. Pada saat yang sama, kata dia, XL sebaiknya melakukan penelusuran peredaran voucher curian di pasaran. Pernyataan Daryatmo tersebut menanggapi hilangnya 8.122 lembar voucher isi ulang XL dengan dengan nominal Rp35.000, Rp50.000, Rp100.000 dalam kasus pencurian di gudang Jelambar, Jakarta Barat. Total pulsa yang raib senilai Rp479,06 juta. Pihak XL sendiri kemarin telah mengumumkan kehilangan tersebut melalui beberapa media cetak. Manajemen menyatakan voucher yang hilang tidak berlaku dan menolak bertanggung jawab jika voucher tersebut diperdagangkan kemudian hari. Berdasarkan pengumuman, voucher yang hilang tersebut meliputi 2.549 lembar bernominal Rp35.000, 3.349 lembar bernominal Rp50.000, serta sisanya 2.224 lembar senilai Rp100.000 ribu. Menurut Mirwan Suwarso, General Manager Corporate Communications XL, kehilangan terjadi pada 9-10 Februari lalu. "Saat itu memang pas libur dua hari berturut-turut. Kami sudah laporkan kasus ke Kepolisian." Dia mengatakan dengan mengumumkan kepada publik, XL bermaksud melindungi pelanggan agar tidak membeli voucher isi ulang yang besar kemungkinan segera beredar di pasar. Mirwan menyarankan agar pelanggan membeli voucher pulsa isi ulang dari jalur yang benar. "Para pencuri barangkali mengira, voucher fisik tersebut ada nilainya. Padahal begitu kehilangan terjadi kami langsung memblokirnya," kata dia. Sementara Daryatmo menilai langkah mengumumkan ke publik tersebut efektif dalam melindungi konsumen. Namun dia menegaskan agar segera dilakukan penelusuran leibh jauh jika ditemukan kasus kegagalan mengisi pulsa. XL merupakan operator seluler terbesar ketiga di Indonesia dengan 4,5 juta pelanggan. Dari jumlah tersebut, sebagian besar yakni 4,4 juta pelanggan adalah pemegang katu prabayar. (htr
http://www.mail-archive.com/bonsi97@yahoogroups.com/msg00171.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar